Jumat, 01 September 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya diberi kesempatan untuk menuliskan refleksi diri terkait dengan pembelajaran modul 2.3 program guru penggerak angkatan 8 tentang Coaching dalam Supervisi Akademik. Kali ini saya menuliskan kegiatan refleksi dimulai dari modul 2.3.a.3 sampai post tes modul 2.

Rekan-rekan CGP Angkatan 8 yang dan pembaca yang berbahagia, menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang calon guru penggerak.      Dengan melakukan refleksi ini diharapkan seorang calon guru penggerak senantiasa belajar menilai diri agar dapat meningkatkan kemampuan dirinya di masa depan. Adapun model yang saya gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model refleksi 4F (Fact, Feelings, Finding, Future)


1. Facts (Peristiwa)

Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yang saya ikuti yaitu diawali mulai dari 2.3.a.3 mulai dari diri, di mana saya membuat blog yang berisikan jawaban dari pertanyaan pemantik yang diberikan untuk merefleksikan diri saya tentang supervisi di sekolah saya, kemudian masuk ke eksplorasi konsep, modul 2.3.a.4.1 yang membahas tentang coaching, perbedaan antara metode pengembangan diri coaching, mentoring, konseling, fasilitasi dan training, konsep coaching secara umum, bagaimana coaching dilakukan dalam konteks pendidikan, paradigma coaching dilihat dari sistem Among yang merupakan konsep dari Ki Hajar Dewantara, selanjutnya masuk ke modul 2.3.a.4.2 tentang eksplorasi paradigma berpikir coaching dan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi, juga mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervise akademik, selain itu disana juga dijabarkan perbedaan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat, dibantu dengan video percakapan coaching yang membantu saya memahami tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang coach yang baik. Selanjutnya di modul 2.3.a.4.3 dibahas tentang kompetensi inti coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching. Pada tahap ini CGP mempelajari alur coaching mulai dari Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan Tanggung jawab yang diakronimkan menjadi TIRTA, diharapkan akan seperti air yang mana komunikasi bisa mengalir. Pada tahap alur ini juga dibahas tentang inti coaching yaitu presence kehadiran penuh yang terlihat pada coach, dengan memberikan perhatian penuh akan apa yang disampaikan oleh coachee, menjadi seorang pendengar aktif dengan sesekali memberikan tanggapan atas apa yang sedang dibicarakan oleh coachee, dan dibahas tentang keterampilan membuat pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching. Selain itu, pada modul ini juga membahas tentang jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana aksi, coaching melakukan refleksi, coaching memecahkan masalah dan coaching melakukan kalibrasi. Selanjutnya di forum diskusi eksplorasi kami seluruh rekan CGP saling melakukan pemantapan pemahaman dengan berdiskusi. Pada modul 2.3.a.5 yaitu ruang kolaborasi saya berpasangan dengan Pak Ali Mutadin melakukan sebuah percakapan coaching, saling berbagi pengalaman coaching secara nyata dengan teman sesama CGP, dan dari hasil percakapan direkam dalam bentuk video dan diunggah sebagai salah satu tagihan dari LMS.

Urut sebelah kiri (Anang Khomsin, Hari Prasetiyanto dan Saya)

Proses pengambilan video kegiatan coaching

Kemudian pada modul 2.3.a.6 demonstrasi kontekstual, saya satu kelompok dengan rekan CGP yang kebetulan berada di 1 wilayah Kecamatan Pulokulon beranggotakan 3 orang (Pak Anang Khomsin, saya, dan Pak Hari Prasetiyanto), kami membuat video percakapan dengan 1 CGP menjadi observer, 1 CGP lain menjadi coach, dan 1 CGP lainnya menjadi Coachee, kami melakukan secara bergiliran. Kegiatan ini menambah pemahaman kami tentang bagaimana seharusnya menjadi observer, apa yang perlu diperhatikan pada saat pra observasi, saat observasi dan pasca observasi. 

Hasil rekaman video kegiatan coaching supervisi akademik tersebut selanjutnya saya unggah di kanal YouTube sebagai produk tugas demonstrasi kontekstual modul 2.3. Adapun detail video dapat diakses pada tautan berikut.

Klik di sini

Selanjutnya pada hari Senin tanggal 4 September 2023 pukul 13.00 s.d 14.30 WIB seluruh CGP Angkatan 8 berada di alur Elaborasi Pemahaman bersama dengan Narasumber/Instruktur yaitu Bapak Pangarso Yuliatmoko (Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah) membahas tentang coaching dan supervisi akademik secara lebih dalam lagi. Dan kemudian saya membuat koneksi antar materi modul 2.3, dengan memberikan refleksi saya dengan apa yang saya dapati dan bagaimana dengan rencana serta langkah ke depannya yang akan saya lakukan. Pada tahap berikutnya saya membuat rancangan aksi nyata yang berkaitan dengan supervisi akademik yang dilakukan dengan teman sejawat, dan pada hari Rabu, 6 September 2023 saya dan seluruh rekan CGP melakukan test akhir modul 2.


 2. Feelings (Perasaan)

Saya sangat antusias dan bersemangat mengikuti aktivitas pembelajaran tentang coaching ini. Pada modul 2.3. ini, Saya begitu penasaran, bagaimana menjadi coach yang baik, dan kemudian saya merasa senang sekali karena semuanya terjawab di modul ini ditambah dengan beberapa praktik langsung bersama para CGP membuat pemahaman baik tentang modul 2. Dari hasil praktik tersebut saya merasa masih banyak kekurangan sehingga merasa bersemangat untuk belajar lagi dan berusaha memahami tentang coaching, bagaimana membuat pertanyaan berbobot, dan bagaimana bersikap sebagai coach yang baik.


3. Findings (Pembelajaran)

Informasi, pengetahuan dan pengalaman baru pada modul 2.3. memberi saya banyak pengetahuan dan pembelajaran yang banyak tentang bagaimana melaksanakan coaching dan bagaimana melakukan supervisi akademik yang baik yang dapat membantu pengembangan diri rekan sejawat. Pada fase ini saya diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di Modul 2 yang pernah saya peroleh mulai dari konsep Ki Hajar Dewantara tentang tujuan pembelajaran, tentang peran dan nilai guru penggerak, tentang pembelajaran berdiferensiasi yang berkaitan juga dengan Pembelajaran Sosial dan Emosional yang semuanya berkaitan dengan coaching dan supervise akademik. Di modul ini juga saya mencoba merancang sebuah aksi nyata supervisi akademik terhadap rekan sejawat, untuk membantunya mengembangkan kemampuan diri rekan sejawat.


4. Future (Penerapan)

Sebagai seorang guru, saya tentunya sering menjumpai banyak permasalahan di tempat kerja yang terkait dengan potensi para murid dan rekan sejawat. Permasalahan tersebut seringkali menjadi salah satu penghambat kemajuan seseorang dalam mencapai tujuannya, bahkan mereka bisa saja tidak sadar akan kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki untuk menyelesaikan permasalahannya. Oleh karena itu, coaching sangat perlu dilakukan untuk bisa membantu mengatasi permasalahan tersebut. Saya ke depannya akan selalu menerapkan praktik coaching dengan alur Tirta agar semakin menguasai dan terbiasa dalam menggunakan Coaching alur Tirta. Selanjutnya saya berharap praktik baik ini bisa dilakukan juga oleh rekan sejawat lainnya. Sehingga semua mampu menjadi coach yang baik bagi murid maupun orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar