Kamis, 17 Agustus 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Asalamualaikum wr.wb. 

Salam Guru Penggerak.

Bertemu kembali dengan saya, Devinta Agung Susanto, CGP Angkatan 8 dari Kabupaten Grobogan. Perkenankan saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada pembelajaran Modul 2.2.

Jurnal refleksi yang saya susun ini menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa – Perasaan – Pembelajaran – Penerapan).

Peristiwa (Facts)

Pada modul 2.2 mengenai pembelajaran sosial emosional disajikan definisi pembelajaran sosial dan emosional, kompetensi sosial dan emosional, kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional serta implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah.

Pembelajaran sosial emosional sangat lah penting untuk dipahami dan diterapkan karena proses pembelajaran murid tidak tergantung pada aspek intelegensi atau kemampuan kognitif saja tetapi juga dipengaruhi oleh aspek-aspek lain seperti aspek perkembangan sosial dan emosinoal.

PSE adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses ini memungkinkan murid dan guru di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:

Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran Penuh)

Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)

Merasakan dan menunjukkan empati kepda orang lain ( Kesadaran sosial)

Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (Ketrampilan berelasi)

Membuat keputusan yang bertanggungjawab (pengambilan keputusan yang bertanggungjawab).

Perasaan (Feelings)

Proses pembelajaran yang saya dapatkan pada modul 2.2 membuat saya semakin bersemangat. Saya senang mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tadinya Sebelum mempelajari modul kompetensi sosial emosional saya berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional itu tidak terintegrasi dengan praktik pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaannya rumit dan memakan waktu. Namun setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional sebetulnya sederhana dan dapat terintegrasi dalam pembelajaran.

Dengan mempelajari modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional ini, saya semakin memahami bahwa keterampilan sosial dan emosional muridpun perlu dilatih agar mereka siap dalam kehidupan ke depannya. Baik itu dalam kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Pembelajaran (Findings)

Setelah mempelajari modul 2.2 ini saya memahami bahwa tujuan pembelajaran sosial emosional adalah memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. PSE akan menjadi panduan guru untuk menanamkan dan membiasakan murid melakukan kebaikan. PSE mengarahkan murid untuk berkibenkaan global dimana murid mampu hidup berkopetensi dan berkompetisi dengan lingkungan.

Perubahan (Future)

Setelah mempelajari modul 2.2 ini saya ingin melakukan perubahan dalam penerapan pembelajaran di kelas dengan :

• menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran baik secara eksplisit terintegrasi dalam kurikulum akademik maupun iklim dan budaya sekolah.

• menerapkan PSE dengan harapan dapat melakukan perubahan positif pada manajemen diri saya dan murid

• menjadi teladan dan contoh baik bagi murid maupun bagi lingkungan belajar.

• kolaborasi dengan rekan sejawat dalam mewujudkan sekolah menjadi tempat yang ramah dan nyaman bagi murid. Menciptakan suasana yang nyaman juga untuk kesejahteraan psikologis seluruh warga sekolah (well-being)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar