Selasa, 27 Juni 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

Kali ini saya akan menulis mengenai refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pendidikan Guru Penggerak yang sudah saya lalui, khususnya pada modul 1.2 tentang Nilai dan peran Guru Penggerak. Kegiatan pembelajaran modul 1.2 telah selesai saya ikuti, ada banyak pengetahuan-pengetahuan baru yang saya peroleh selama kegiatan pendidikan. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F yaitu : Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan).

1. Fact (Peristiwa)



Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Pendidikan menurut Ki Hajar dewantara, dilanjutkan ke modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2 dimulai dengan setiap CGP membuat trapesium usia. Dari trapesium usia yang sudah saya buat, saya banyak mendapatkan pembelajaran baru, yaitu bahwa kejadian negatif atau positif yang telah terjadi pada masa lampau dan telah lama berlalu tetapi kejadian tersebut masih bisa saya ingat. Hal tersebut menjadi pembelajaran bahwa sebagai guru saya harus bisa memberikan pembelajaran yang bermakna untuk siswa-siswa saya dan mengusahakan jangan sampai ada momen atau kejadian negatif yang dirasakan oleh siswa saya. Selanjutnya saya mengidentifikasi nilai-nilai Guru Penggerak yang sudah ada pada diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan dioptimalkan dalam pembelajaran maupun dalam kepemimpinan di sekolah tempat saya mengajar.

Tantangan  atau kesulitan yang saya rasakan dalam pembelajaran  modul 1.2 di antaranya adalah beratnya memahami dan menerapkan/mengimplementasikan  nilai dan peran guru penggerak dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tetapi dengan dukungan seluruh rekan guru, murid dan warga sekolah kesulitan yang saya hadapi bisa teratasi. Walaupun saya merasa bahwa implementasi nilai dan peran guru penggerak yang saya lakukan belum optimal.

2. Feelings (Perasaan)
Setelah mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, yang saya rasakan yaitu tumbuh kesadaran dari dalam diri di mana hati saya mulai tergerak dan merasa bersemangat untuk melakukan perubahan pada diri saya sendiri terlebih dahulu. Saya ingin memperbaiki hal-hal yang kurang baik selama ini. Lalu berusaha menumbuhkan nilai dan peran yang mesti dimiliki oleh seorang guru penggerak. Setelah saya tergerak, selanjutnya saya ingin menggerakkan rekan sejawat di sekolah sehingga bisa bergerak bersama mewujudkan peserta didik yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila dan ikut berperan dalam perubahan pendidikan. Sehingga menjadi Guru Penggerak di masa depan sesuai dengan harapan dan impian. Hal tersebut selanjutnya saya tuangkan dalam Demonstrasi Kontekstual pada modul 1.2 dan saya unggah dalam kanal Youtube.


3. Findings (Pembelajaran)

Banyak pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama dua minggu mempelajari modul 1.2, yaitu sebagai berikut: Mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana cara kerja otak manusia, yaitu thinking fast dan thinking slow. Sebagai seorang pendidik, kita mesti membiasakan diri untuk thinking slow supaya kita tidak terburu-buru dalam menilai dan memutuskan sesuatu. Lalu saya belajar tentang 5 kebutuhan dasar manusia, yaitu kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan bertahan hidup. Materi selanjutnya tentang tahap perkembangan manusia secara psikososial menurut erik erikson, diharapkan dengan kita tahu psikososial di setiap tahap perkembangan manusia, kita tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan peserta didik di setiap tahapan perkembangannya. Materi berikutnya tentang nilai dan peran guru penggerak. Ada 5 nilai dan 5 peran yang mesti dimiliki oleh seorang guru penggerak.

4. Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, saya akan berusaha menerapkan beberapa hal berikut: (1) Dalam rangka mengembangkan diri dan potensi, saya aktif dalam berbagai pelatihan, webinar baik dilakukan secara daring maupun luring. Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik dengan menerapkan budaya 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Serta menjadi teladan yang baik bagi peserta didik, menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, berupaya untuk terus berinovasi dan menyenangkan. Semisal pada suatu ketika bersama dengan siswa melaksanakan suatu kegiatan Outing Class. Seperti yang terlihat pada tautan video berikut.


Sebagai seorang pendidik, saya berupaya memberikan keteladanan kepada siswa saya dengan senantiasa aktif belajar mengikuti pelatihan dan terus berinovasi dalam membuat media pembelajaran yang inovatif seperti video pembelajaran, game edukasi dan lain-lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar